ZTE Blade Vec Pro diumpamakan sebagai kuda hitam di kelas smartphone mid-low. Ponsel yang berasal dari negeri Tiongkok dan dibanderol dengan harga Rp 2,2 juta ini mempunyai fitur yang cukup kompetitif. Blade Vec Pro ini telah banyak dijual di beragam gerai dan toko online.
Pada kover belakang, ZTE ini memakai material carbon fiber yang menawarkan kesan kokoh dan elegan sekaligus melindungi dari goresan. Rancangan bodi Blade Vec Pro nampak tegas dengan garis bodi yang terasa kaku.
Pada bagian kiri, terdapat dua slot kartu micro SIM dan microSD. Sedangkan tombol power yang empuk berdampingan dengan volume. Sementara itu, port audio dan micro USB tersemat di bagian bawah bodi. Dengan desain seperti ini, ponsel ini terasa cukup maskulin.
ZTE Blade Vec Pro ini mempunyai layar HD 5 inci (1280x720 piksel) yang cukup tajam dengan kerapatan 291 ppi. Sedangkan pada sektor mesin penggeraknya, ponsel ZTE ini menggunakan chipset Mediatek MTK6592 dengan prosesor Octa-Core ARM Cortex A7 berkecepatan 1.4GHz. Untuk melengkapinya, smartphone ini dibekali dengan RAM 1 GB dan memori internal 8 GB, serta Android Kitkat sebagai OS-nya.
Kamera utama yang dimiliki oleh ponsel ini adalah sebesar 13 MP. Sedangkan kamera depan berkekuatan 5 MP. Secara hitung-hitungan di atas kertas, perangkat yang satu ini sudah setara dengan ponsel mid-end yang harganya dua kali lipat lebih mahal. Meskipun tidak istimewa, namun ponsel ini mempunyai kualitas yang cukup baik.
Selain itu, Blade Vec Pro ini juga didukung dengan baterai berkapasitas 2300 mAh untuk memenuhi keperluan sumber dayanya. Dengan kekuatan baterai sebesar ini, cukuplah untuk aktivitas sehari-hari.
Ikon pada tampilan interface-nya nampak besar dan tajam, serta nyaman untuk dinavigasikan. Cuma SIM pertama dari kedua SIM yang ada yang telah mendukung jaringan 3G HSDPA. Sedangkan jaringan 4G LTE belum didukung oleh ponsel ini.
Blade Vec Pro ini secara keseluruhan cocok bagi pengguna yang ingin tampil beda, peduli dengan fitur serat karbon di bodi, dan tidak merasa keberatan untuk menggunakan merek Tiongkok seperti ZTE yang belum terlampau terkenal di Indonesia.